Ketua Panitia,
Bagas Ari Wibowo, menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh anggota keluarga
yang datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Palembang,
termasuk Yogyakarta. “Tujuan utama kami adalah menyatukan kembali keluarga yang
sudah terpencar (ngumpulke balung pisah) dan memperkenalkan sejarah keluarga
kepada generasi muda,” ujar Jagabaya Kalurahan Sinduadi Mlati Sleman ini.
Sesepuh
keluarga, Raden Kusno Wibowo menjelaskan bahwa Trah Soerodilagan memiliki garis
keturunan dari Pangeran Diponegoro melalui Raden Soerodilogo, menantu
Diponegoro dari istri selirnya. Dalam sejarah perjuangan, Soerodilogo dikenal
sebagai pengikut Pangeran Joyokusumo, paman Diponegoro sekaligus pengikut
Diponegoro juga. Pangeran Joyo Kusumo berperan sebagai pembawa logistik perang
(bubuk mesiu) dari wilayah utara ke selatan Yogyakarta dalam masa Perang Jawa.
Raden Kusno
Wibowo menyampaikan pentingnya menjaga semangat cinta kasih dan kerukunan di
tengah dinamika kehidupan modern. Ia mengajak seluruh anggota keluarga untuk
tetap saling menghormati, saling memaafkan, dan menjaga persatuan. Pemaparan
silsilah disampaikan untuk memperkuat pemahaman keluarga besar mengenai akar
sejarah Trah Soerodilagan.
Turut hadir
dalam acara tersebut Prof. Dr. Pribadiyono, Ir., M.S , Profesor yang juga Dosen
Universitas Pertahanan (UNHAN), yang
juga merupakan salah satu anggota keluarga yang dituakan. Pada malam itu,
panitia memberikan kejutan ulang tahun kepadanya. Ia turut menyumbangkan sesi
senam otak yang dipandu langsung oleh Prof. Dr. Pribadiyono, Ir., M.S. sebagai
bagian dari penghangat suasana.
Mewakili
generasi muda dari Trah Soerodilagan Kolonel Laut (K) Dr.dr.Hisnindarsyah Sp.KL
Subsp.KT.K., SE M.Kes MH.,CFEM FISQua sangat bersyukur dengan dilaksanakannya
acara ini sehingga paham runutan
silsilah yang penting untuk generasi mendatang.
Sebagai bentuk
kebersamaan sekaligus untuk memeriahkan acara, panitia menyediakan berbagai
doorprize yang dipandu Adi Prasasto sebagai MC.
Keesokan harinya, keluarga besar mengunjungi
sentra kerajinan Kasongan dan Pantai Goa Cemara, Bantul, untuk kegiatan
rekreasi dan mempererat paseduluran.
Bagas yang
merupakan keturunan kelima dari Raden Soerodilogo, menambahkan bahwa meski
pertemuan ini belum rutin, ia berharap acara seperti ini bisa terus dilanjutkan
secara berkala. “Kita bukan sekadar berkumpul, tapi juga menyambung sejarah dan
memperkenalkan nilai-nilai perjuangan kepada anak-cucu kita,” ujarnya penuh
harap. (Dev)
.
Komentar
Posting Komentar